Cloud in Asia
  • Berita
  • Review
  • Opini
  • Tutorial
No Result
View All Result
  • Cloud Computing
  • Cloud Native Computing
  • VMware
  • OpenStack
  • Kubernetes
  • Linux
  • Red Hat
  • Ubuntu
Cloud in Asia
  • Berita
  • Review
  • Opini
  • Tutorial
No Result
View All Result
Cloud in Asia
No Result
View All Result
Home Berita

Pacu Efisiensi Biaya, Basecamp Migrasi dari Public Cloud ke Private Cloud

Cloud in Asia Editor by Cloud in Asia Editor
October 14, 2024
in Berita, Private Cloud, Public Cloud
0
Pacu Efisiensi Biaya, Basecamp Migrasi dari Public Cloud ke Private Cloud
0
SHARES
176
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Basecamp, perusahaan perangkat lunak manajemen proyek ternama, baru-baru ini mengumumkan langkah strategis mereka untuk bermigrasi dari layanan public cloud ke private cloud. 

Setelah satu dekade memanfaatkan layanan public cloud seperti Amazon dan Google, serta menggunakan mesin virtual bare metal dan Kubernetes, Basecamp menyadari bahwa menyewa infrastruktur public cloud tidak selalu menjadi solusi terbaik untuk perusahaan menengah.

Alasan Basecamp Beralih ke Private Cloud

Menurut Basecamp, layanan public cloud optimal dalam dua kondisi: untuk aplikasi sederhana bertrafik rendah atau beban kerja yang sangat tidak teratur. Namun, kondisi tersebut saat ini tidak lagi sesuai dengan kebutuhan Basecamp. Menggunakan layanan public cloud membuat Basecamp harus membayar biaya tinggi untuk fleksibilitas yang mungkin tidak diperlukan.

Sebagai contoh, Basecamp menghabiskan lebih dari setengah juta dolar AS per tahun untuk layanan basis data dan pencarian dari Amazon untuk layanan email HEY mereka. 

Walaupun memproses email untuk puluhan ribu pelanggan membutuhkan analisis data dan penyimpanan yang signifikan, biaya tersebut dianggap tidak masuk akal jika dibandingkan dengan jumlah server yang bisa dibeli dengan uang tersebut.

Penghematan Biaya dan Efisiensi dengan Private Cloud

Layanan public cloud sering dipromosikan sebagai solusi yang lebih mudah dikelola dan menawarkan penghematan biaya melalui pengurangan biaya tenaga kerja. Namun, Basecamp membantah klaim ini. 

Mereka berpendapat bahwa menjalankan layanan besar seperti HEY atau Basecamp di public cloud tidaklah sederhana dan mereka belum melihat ada organisasi yang berhasil mengurangi tim operasional mereka secara signifikan dengan pindah ke public cloud.

Keamanan dan Desentralisasi Internet

Selain masalah biaya, Basecamp juga menyoroti pentingnya jenis internet yang ingin dioperasikan di masa depan. Dengan beroperasi di komputer yang dimiliki oleh beberapa mega-korporasi, ada risiko pemusatan internet yang tidak diinginkan. 

Jika salah satu wilayah utama AWS mengalami gangguan, maka seolah-olah setengah dari internet akan offline bersamaan.

Alternatif Perangkat Lunak Komputasi Awan untuk Private Cloud

Basecamp juga menunjukkan bahwa ada beberapa opsi perangkat lunak komputasi awan yang memungkinkan individu dan bisnis untuk menciptakan infrastruktur private cloud mereka sendiri. VMware dan OpenStack adalah contoh perangkat lunak komputasi awan sumber terbuka yang dapat digunakan untuk menciptakan private cloud.

VMware adalah perangkat lunak virtualisasi yang banyak digunakan yang menyediakan kemampuan untuk membuat mesin virtual dan juga menawarkan solusi komputasi awan seperti VMware vCloud Director. 

OpenStack adalah platform komputasi awan sumber terbuka yang populer yang menyediakan serangkaian alat untuk membangun dan mengelola infrastruktur komputasi awan, mencakup modul untuk komputasi, jaringan, dan penyimpanan.

Kesimpulan: Hemat Biaya dan Efisiensi Operasional

Migrasi Basecamp dari public cloud ke private cloud menunjukkan pentingnya evaluasi biaya dan efisiensi dalam penggunaan teknologi. Dengan beralih ke infrastruktur private cloud mereka sendiri, Basecamp berharap dapat menghemat biaya dan mengoperasikan layanan mereka dengan lebih efisien. 

Langkah ini juga menjadi pengingat bahwa perusahaan harus mempertimbangkan alternatif yang lebih terjangkau dan efisien dalam mengelola infrastruktur teknologi mereka.

Related

Latest News

Biaya Lisensi Nol, Oracle Linux Virtualization Manager Jadi Solusi Virtualisasi dan Manajemen Cloud Andal

Biaya Lisensi Nol, Oracle Linux Virtualization Manager Jadi Solusi Virtualisasi dan Manajemen Cloud Andal

October 14, 2024
MicroStack: Ringkas & Mudah! Hanya Perlu 20 Menit, OpenStack Langsung Beroperasi

MicroStack: Ringkas & Mudah! Hanya Perlu 20 Menit, OpenStack Langsung Beroperasi

October 14, 2024
Gabungan Kekuatan Kubernetes dan OpenStack, Ini 5 Keunggulan “Red Hat OpenStack Services on OpenShift”

Gabungan Kekuatan Kubernetes dan OpenStack, Ini 5 Keunggulan “Red Hat OpenStack Services on OpenShift”

October 14, 2024
Mengulas Teknologi Harvester dari Ekosistem Linux SUSE

Mengulas Teknologi Harvester dari Ekosistem Linux SUSE

October 14, 2024
Charmed OpenStack: Solusi Hemat & Lengkap Bangun Cloud Open-Source

Charmed OpenStack: Solusi Hemat & Lengkap Bangun Cloud Open-Source

October 14, 2024

Popular Contents

  • Biaya Lisensi Nol, Oracle Linux Virtualization Manager Jadi Solusi Virtualisasi dan Manajemen Cloud Andal

    Biaya Lisensi Nol, Oracle Linux Virtualization Manager Jadi Solusi Virtualisasi dan Manajemen Cloud Andal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Komparasi Solusi Virtualisasi VMware, Charmed OpenStack, dan ZStack: Siapa Paling Efisien?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengulas Teknologi Harvester dari Ekosistem Linux SUSE

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Contact Us
To say hi, partnership, Press Release, and other collaborations, please contact;
Email: editor@cloudinasia.com

DMCA.com Protection Status
  • About
  • Disclaimer
  • Privacy Policy

© 2025 Cloud in Asia - Connecting Cloud Community.

  • Login
No Result
View All Result
  • Berita
  • Review
  • Opini
  • Tutorial

© 2025 Cloud in Asia - Connecting Cloud Community.

Go to mobile version