Oracle Linux Virtualization Manager (OLVM) adalah platform manajemen virtualisasi server berbasis open-source yang dirancang untuk menyederhanakan pengelolaan lingkungan KVM (Kernel-based Virtual Machine) di data center.
Platform ini tidak hanya menawarkan fleksibilitas dan efisiensi, tetapi juga menjadi solusi yang terjangkau dengan biaya lisensi nol, menjadikannya pilihan yang menarik bagi perusahaan yang ingin membangun infrastruktur cloud mereka sendiri tanpa bergantung pada solusi berbayar.
Dibangun dari proyek open-source oVirt, OLVM memberikan kemampuan manajemen yang lengkap bagi pengguna Oracle Linux dan berbagai beban kerja yang berjalan di atasnya, termasuk Oracle Database, aplikasi perusahaan lainnya, serta mesin virtual (VM) yang didukung sistem operasi Linux dan Windows. OLVM juga didukung oleh Unbreakable Enterprise Kernel (UEK) dari Oracle, sebuah kernel modern dengan performa tinggi dan keamanan terdepan, cocok untuk lingkungan cloud dan enterprise.
Fitur Kunci OLVM
OLVM menawarkan beragam fitur canggih sekaligus keunggulan yang dirancang untuk memastikan bahwa lingkungan virtual Anda berjalan dengan lancar dan dapat diandalkan:
- Hard Partitioning untuk Lisensi Oracle: Fitur ini memungkinkan VM ditugaskan ke core fisik tertentu, membantu mengoptimalkan penggunaan lisensi Oracle Database.
- Dukungan Multi-OS: OLVM mendukung berbagai sistem operasi seperti Oracle Linux, Red Hat Enterprise Linux, CentOS, SUSE Linux, Ubuntu, Solaris, dan Microsoft Windows. Dukungan ini memungkinkan perusahaan menjalankan berbagai beban kerja dalam satu lingkungan virtual.
- Manajemen Live Migration: Anda dapat memigrasikan VM dan storage tanpa downtime, yang sangat penting untuk pemeliharaan dan peningkatan infrastruktur tanpa gangguan.
- Self-Hosted Engine: OLVM bisa dijalankan sebagai VM di atas cluster KVM yang sama, sehingga memperkuat high availability (HA) dan menjamin VM tetap berjalan meski terjadi kegagalan di node tertentu.
- Integrasi dengan Ansible dan Terraform: Dukungan REST API memungkinkan otomatisasi dan orkestrasi lingkungan KVM menggunakan tools seperti Ansible dan Terraform, mempermudah integrasi dengan sistem manajemen lainnya.
- Disaster Recovery: OLVM mendukung solusi Active-Active dan Active-Passive untuk pemulihan bencana, memastikan aplikasi tetap berfungsi meski terjadi kegagalan di lokasi utama.
Perbandingan Alternatif: MicroCloud, Red Hat OpenStack Services on OpenShift, dan Harvester
Selain OLVM, terdapat beberapa solusi virtualisasi open-source lainnya, seperti Canonical MicroCloud, Red Hat OpenStack Services on OpenShift, dan Harvester.
Canonical MicroCloud
MicroCloud adalah solusi cloud-native yang ringan dari Canonical, dirancang untuk edge computing dan cloud skala kecil. Berbasis Kubernetes dan OpenStack, MicroCloud memadukan container dan VM dalam satu platform yang mudah dikelola. Salah satu keunggulan MicroCloud adalah dapat dijalankan secara gratis, serta didukung oleh ekosistem Ubuntu Pro untuk kebutuhan komersial dan support yang lebih lengkap. Meski belum tersedia dalam versi LTS, MicroCloud cocok untuk tim pengembang atau perusahaan kecil yang ingin mengeksplorasi cloud-native tanpa biaya lisensi tambahan.
Red Hat OpenStack Services on OpenShift
Red Hat menyediakan solusi yang lebih enterprise dengan menggabungkan OpenStack dan OpenShift. Solusi ini ideal untuk organisasi besar yang memerlukan orkestrasi skala besar, termasuk VM dan container. Namun, model harganya yang berbasis core atau node menjadikannya solusi yang lebih mahal dibandingkan OLVM atau MicroCloud. Red Hat OpenStack on OpenShift lebih cocok untuk perusahaan yang telah mengadopsi hybrid cloud dan memiliki kebutuhan infrastruktur yang sangat kompleks.
Harvester
Harvester adalah platform hyperconverged berbasis Kubernetes yang menggabungkan manajemen VM dan container dalam satu lingkungan. Solusi ini, seperti MicroCloud, juga gratis dan dirancang untuk perusahaan menengah yang ingin mengelola VM dan container secara terpadu. Namun, Harvester lebih fokus pada integrasi hyperconverged untuk beban kerja VM tradisional.
Model Harga: OLVM vs Alternatif Lainnya
Setiap solusi memiliki pendekatan model harga yang berbeda, tergantung pada skala dan kebutuhan perusahaan.
- OLVM menggunakan model yang sangat fleksibel, di mana perangkat lunak dapat diunduh, digunakan, dan diperbarui tanpa biaya lisensi. Namun, jika perusahaan membutuhkan dukungan teknis 24/7, Oracle menyediakan layanan Premier Support dengan biaya langganan yang mencakup seluruh infrastruktur.
- Red Hat OpenStack Services on OpenShift mengadopsi model harga berbasis core atau node, yang berarti semakin besar skala penggunaan, semakin tinggi biaya yang harus dibayar. Meskipun menawarkan fitur orkestrasi yang kuat, harganya jauh lebih tinggi dibandingkan OLVM atau MicroCloud.
- Canonical MicroCloud, di sisi lain, memberikan fleksibilitas luar biasa dengan model gratis, tanpa biaya lisensi. Namun, untuk organisasi yang membutuhkan dukungan komersial, Canonical menawarkan layanan berlangganan melalui Ubuntu Pro.
Ubuntu Pro mencakup dukungan teknis, patch keamanan, dan pemeliharaan paket untuk LTS Ubuntu hingga lima tahun, dengan opsi tambahan untuk memperpanjang masa dukungan. Ubuntu Pro mencakup keamanan dan compliance tingkat lanjut, seperti FIPS dan Livepatch, menjadikannya opsi yang sangat kompetitif dan terjangkau bagi perusahaan kecil hingga menengah.
Kesimpulan: OLVM sebagai Solusi Virtualisasi yang Andal dan Terjangkau
Oracle Linux Virtualization Manager (OLVM) menawarkan solusi yang solid untuk perusahaan yang mencari platform virtualisasi berbasis open-source dengan kemampuan manajemen yang kuat. Dengan memanfaatkan KVM sebagai hypervisor, OLVM memberikan kinerja tinggi, skalabilitas, dan efisiensi dalam mengelola berbagai beban kerja, baik itu berbasis Linux maupun Windows.
Selain itu, integrasinya dengan ekosistem Oracle menjadikannya pilihan yang tepat bagi perusahaan yang sudah menggunakan atau berencana untuk mengadopsi produk Oracle, seperti Oracle Database.
OLVM memiliki berbagai fitur unggulan seperti live migration, self-hosted engine, disaster recovery, serta kemampuan manajemen yang dapat diotomatisasi melalui API REST, Ansible, atau Terraform.
Model harga OLVM yang tanpa biaya lisensi juga menjadi daya tarik utama, terutama bagi perusahaan yang ingin mengurangi pengeluaran tanpa mengorbankan fungsionalitas dan keandalan.
Dengan berlangganan Oracle Premier Support, perusahaan dapat menikmati dukungan teknis yang komprehensif, namun tetap fleksibel karena layanan ini opsional.
Jika dibandingkan dengan solusi lain, seperti Red Hat OpenStack Services on OpenShift yang lebih mahal dan kompleks, atau Harvester dan MicroCloud yang lebih fokus pada integrasi container, OLVM menawarkan keseimbangan antara kemudahan penggunaan, skalabilitas, dan biaya operasional. OLVM cocok untuk perusahaan yang mencari solusi virtualisasi terjangkau, namun tetap siap untuk menghadapi tantangan skala enterprise.
Pada akhirnya, OLVM memberikan nilai yang baik bagi perusahaan yang membutuhkan manajemen infrastruktur virtualisasi yang dapat diandalkan, tanpa perlu membayar biaya lisensi tinggi. Fleksibilitas dalam model dukungan dan kemampuan integrasi dengan berbagai ekosistem menjadikannya pilihan yang layak untuk berbagai skenario operasional di perusahaan.